cara memperbanyak ASIMemperbanyak produksi ASI (Air Susu Ibu) adalah tantangan bagi ibu menyusui untuk memenuhi kebutuhan nutrisi vitamin anak pada fase pertama periode tumbuh kembang mereka. Apalagi, merawat bayi baru lahir tidak cukup mengandalkan perawat kesehatan. Ibu dan ayah harus memiliki pengetahuan seputar kesehatan dan perawatan dasar bagi bayi.

Ketika bayi rewel, terus-terusan menangis dan tidak nyenyak tidur, hal itu ada beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama ada yang sakit dalam dirinya, dalam keadaan wajar biasanya sakit berhubungan dengan perut seperti susah BAB (sembelit) atau bahkan diare. Kemungkinan kedua adalah ada yang kurang nyaman, seperti popok basah dan pakaian lengket karena keringat.

Namun secara umum, dalam kondisi normal masalah bayi rewel (menangis) bisa teratasi dengan menyusuinya. Oleh karena itu, kecukupan produksi ASI sangatlah penting untuk bayi baru lahir hingga usianya mencapai 2 tahun (waktu untuk disapih). 

Makanan memperbanyak ASI

Kecukupan nutrisi untuk ibu menyusui sangatlah penting. Sama halnya dengan saat masih fase kehamilan, nutrisi dari sumber makanan tersebut untuk kebutuhan dua orang (ibu dan anak). Akan tetapi, catatan penting dalam hal ini adalah nutrisi dua orang bukanlah dalam hal kuantitas (jumlahnya).

Misal, biasanya untuk satu orang makan satu piring, karena hamil atau menyusui makan dua piring. Contoh semacam itu tidaklah tepat. Seharusnya adalah makan dua orang yang dimaksud adalah menjaga kecukupan gizinya. Pada fase hamil dan menyusui diharapkan mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi tinggi.

Apa saja makanan kaya nutrisi tersebut?

Salah satunya adalah Daun kelor. Selengkapnya simak disini!

Pengetahuan ini seakan membuka wawasan kita, bahwa makanan kaya nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui tidaklah harus yang mahal. Justru, banyak sumber gizi yang dapat diperoleh dengan cara mudah dan harga murah seperti yang telah disebut diatas, daun kelor. Bahan alami bermanfaat melancarkan ASI biasanya kaya kandungan senyawa bernama Galactogogue.

Jadi, susu ibu hamil maupun susu ibu menyusui dengan harga relatif mahal sebaiknya dikonsumsi jika asupan gizi dari sumber pangan alami tidak tercukupi (sebagai pelengkap). Atau jika dokter/bidan menyarankannya dikarenakan bobot bayi terlalu rendah dan kondisi medis lainnya.

Pantangan ibu menyusui

Adakah makanan pantangan ibu menyusui?, tentunya ada. Yakni, makanan minuman yang dilarang dan yang sebaiknya dikurangi. Makanan pantangan ibu menyusui, antara lain :

1. Minuman mengandung alkohol

2. Kurangi asupan kafein (kopi)

3. Tidak mengkonsumsi pedas ekstrim

4. Jangan banyak konsumsi makanan asam

5. Makanan dengan penyedap instan (MSG)

Makanan pantangan atau yang sebaiknya tidak dikonsumsi sebagaimana disebut diatas tersebut akan banyak berpengaruh pada kesehatan bayi khusunya selama fase ASI ekslusif 6 bulan pertama. Namun, setelah bayi mengenal MPA (makanan pendamping ASI), biasanya pengaruhnya menjadi lebih kecil.


Cara memperbanyak ASI

Usaha untuk melancarkan Air Susu Ibu, selain rajin mengkonsumsi makanan memperbanyak ASI yang disarankan diatas, juga ada beberapa tips untuk membantu meningkatkan produksi ASI.

Tips cara memperbanyak dan melancarkan ASI, antara lain :

1. Banyak minum air

Air merupakan komponen utama ASI. Kecukupan asupan air putih (mineral) bagi ibu menyusui juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas air susu yang keluar. Setidaknya kebutuhan minimal 2 ltr atau 8 gelas air minum tercukupi. Selain itu, kecukupan air putih untuk mengatasi kelelahan bagi ibu pasca-persalinan.

2. Pompa ASI

Memompa ASI selain untuk persediaan juga bermanfaat untuk merangsang agar produksi air susu meningkat. Disarankan menggunakan pompa ASI berkualitas dan steril serta melakukan penyimpanan sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter/bidan. Lakukan (pompa/menyusui) setidaknya 8 kali per-24jam. Tiap kali memompa, lakukan untuk kedua payudara. Disarankan, ritme memompa atau menyusui teratur agar produksi ASI juga teratur.

3. Hindari stress

Kondisi psikis ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap kemampuan produksi ASI-nya. Sedapat mungkin, ibu menyusui menjaga pikiran dan mood (emosi) agar lebih ‘fresh’ dan rileks. Dalam hal ini, peran suami sangat penting untuk menjaga mood istri agar lebih positif. Lakukan pijatan lembut disertai canda gurau agar ibu menyusui lebih merasa bahagia.

4. Tingkatkan rangsangan

Salah satu cara memberi rangsangan untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan sesekali memperbesar bagian kulit yang bersentuhan langsung antara ibu dan bayi. Misal, jika dirumah ibu menyusui menggunakan baju tanpa BH (bra) dan bayi tanpa memakai baju tapi memakai selimut agar tidak masuk angin. Cara seperti ini bagi beberapa ibu menyusui diyakini dapat memperbanyak ASI.

5. Menyusukan keduanya

Tips melancarkan ASI selanjutnya adalah dengan menyusukan atau memberi ASI kedua sisi, kanan dan kiri pada bayi. Hal itu untuk merangsang agar produksi ASI keduanya sama optimal. Saat bayi menyusu dan mulai kendor pada salah satu sisi, tawarkan sisi lainnya. Pastikan bayi menghentikan menyusu ketika telah kenyang, bukan karena ASI berkurang.

6. Jangan tunda

Tips ini bisa saja sepele namun memiliki pengaruh yang cukup berarti dalam hal jumlah produksi asi yang keluar. Ketika mendapati bayi menginginkan susu, ingin 'nenen’, jangan tunda atas suatu sebab yang tidak mendesak. Karena jika keinginannya ditunda, bisa jadi ketika dia sudah siap untuk menyusu kondisinya sudah kelelahan dan mengantuk. Sehingga kurang menyusunya kurang optimal.

7. Jauhkan empeng

Kadang, empeng masih menjadi salah satu solusi bagi para ibu agar bayinya “sibuk”. Tujuannya adalah agar bayi tidak rewel dan mudah menangis. Mungkin hal itu ada benarnya, akan tetapi beresiko mengurangi produksi ASI. Karena bayi telah lelah dengan empeng atau dot-nya sehingga kurang optimal dalam menyusu. Selain itu, bayi baru lahir juga akan mengalami kebingungan dalam mengenali mana puting sebenarnya.

8. Inisiasi menyusui dini

Rencanakan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) ketika ibu masih dalam fase kehamilan. Yaitu, menyusui bayi dalam waktu kurang lebih satu jam setelah proses persalinan. Inisiasi dini sangat penting karena memastikan bayi mendapatkan susu pertama yang disebut dengan 'colostrum’, zat penting untuk proteksi kesehatan bayi. Inisiasi dini dipercaya sebagai cara alami memperbanyak ASI.

Coba aplikasikan beberapa tips diatas untuk meningkatkan produksi ASI agar lebih banyak dan berkualitas. Catatan pentingnya adalah tidak ada satupun produk sufor (susu formula) yang dapat mengimbangi kehebatan Air Susu Ibu. Jadi, sebisa mungkin berikan ASI untuk bayi baru lahir hingga 6 bulan secara ekslusif dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Manfaat ASI

Ibu melahirkan akan mendapati banyak manfaat setelah menyusui atau memberikan ASI. Apalagi untuk bayi bersangkutan, air susu ibu memiliki banyak keunggulan jangka panjang, antara lain :

1. Mengurangi resiko obesitas

2. Memenuhi semua kebutuhan nutrisi penting

3. Mencegah diare

4. Mencegah bayi mengalami sembelit

5. Mencegah radang paru (pneumonia)

6. Meningkatkan kecerdasan (IQ) anak

7. Sistem immune lebih baik


Selain manfaat ASI yang disebut diatas tentunya masih banyak kehebatan Air Susu Ibu dibanding dengan susu formula (sufor) merek apapun. Subhanallah, ciptaan Allah tidak bisa ditandingi.

Akhirnya, semoga informasi ini mampu menggerakkan semangat para orang tua (ibu dan ayah) agar terus termotivasi untuk memberikan hak ASI (Air Susu Ibu) kepada anak-anak mereka hingga usia 2 tahun. Bangsa hebat bermula dari keluarga sehat. Sepakat?.